MAKI NTB desak Kabid Propam Polda NTB untuk turun gunung pasca kasus Polsek Kayangan Lombok Utara

MAKI ancam aksi demo besar apabila dalam 2 x 24 Jam Kapolda NTB tidak segera mengirimkan Kabid Propam Polda NTB untuk rekonstruksi gelar masalah sebenarnya
0
448

Beredar kabar bahwa terjadi dugaan kasus pemerasan dari oknum Polsek Kayangan Lombok Utara yang erat hubungan kausalistiknya dengan korban bunuh diri Rizqil Watoni.

Kasus yang bermula dari salah ambil Handphone ketika korban belanja di Indomaret ini sebenarnya sudah berakhir dengan damai antara korban dan pelapor.

Screenshot

Tetapi sang oknum Polsek kayangan menyampaikan kepada korban bahwa kasus tetap berlanjut karena pelapor tidak mencabut laporannya dan diduga setiap kali wajib lapor,korban diintimidasi dengan harus menyetor sejumlah rupiah.

Akibat tekanan dan intimidasi tersebut akhirnya menjadi beban psikis luar biasa sehingga korban akhirnya menempuh aksi bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya.

Kasus yang tidak semestinya menjadi kasus pidana tersebut,disikapi dengan beberapa elemen masyarakat dengan sangat heroik dan menjadi sebuah pergerakan mencari keadilan yang sangat masif.

Kejadian terbakarnya kantor Polsek Kayangan oleh warga dan aksi demo heroik yang dilaksanakan Aliansi PMII,HMI dan Kasta NTB serta penasehat hukum korban hari ini adalah aksi murni untuk mencari keadilan dengan meminta pihak oknum yang terlibat harus diberi sangsi tegas bahkan sampai pada tindakan pencopotan secara tidak hormat dari institusi Polri.

MAKI NTB bergerak

Pasca Kejadian tersebut,MAKI (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia) Koorwil Provinsi NTB langsung bergerak dengan mengadakan rapat internal untuk menyikapi tindakan oknum polisi tersebut.

Dalam rapat internalnya MAKI NTB sepakat mengambil 2 langkah ekstrem yaitu bersurat kepada Kapolda NTB,C/Q Kabid Propam Polda NTB,dimana materi surat tersebut mendesak Kapolda NTB menurunkan Kabid Propam Polda NTB ke Polres Lombok Utara dan Polsek Kayangan untuk melakukan evaluasi gelar konstruksi permasalahan yang sebenarnya terjadi.

Poin ke 2,MAKI NTB juga mengirimkan surat pemberitahuan aksi demo kepada Kapolda NTB apabila surat dalam poin 1 tidak mendapatkan tanggapan dalam 2 x 24 jam sejak diterimanya surat MAKI NTB tersebut.

“Ini kejadian runtuhnya tirani kemanusiaan dan jebolnya tirani hukum kebenaran,dan kejadian ini harus mendapatkan atensi sampai pada Kapolri,Menteri HAM,Menkumham dan Presiden Republik Indonesia,” tegas Heru MAKI,Koordinator MAKI Koorwil Indonesia Timur.

Korban Rizki Watoni adalah calon pemimpin dan sang Generasi Emas Kebanggaan warga Lombok Utara ini seharusnya sangat tidak layak untuk menerima kejadian yang tragis ini.

Heru MAKI menyampaikan dengan bergetar bibir dan hatinya mendengar fakta kenyataan bahwa korban akhirnya sampai memutuskan bunuh diri hanya gara gara masalah sepele dan tidak patut untuk diterima.

“Hati saya menangis,darah saya bergolak panas dan otak saya mendidih panas,walaupun saya tidak kenal korban,tapi saya sebagai pimpinan lembaga MAKI NTB merasa ikut berdosa akibat bunuh diri korban Rizki Watoni,Ya Allah SWT,demi Allah saya ikut berdosa karena membiarkan korban seperti ini,” kecam Heru MAKI.

Langkah yang mulai akan dilaksanakan besok ini hanya menjadi langkah sektoral,MAKI NTB juga akan bersurat kepada Kapolri,Menteri HAM dan Menkumham dan MAKI NTB juga akan memasang Surat Terbuka kepada Presiden RI atas kejadian tragis tersebut,” pungkas Heru MAKI NTB

Leave a reply