
Dari paradok judul diatas,tentunya menggelitik imajinasi pembaca yang akhirnya mencoba menggandengkan makna dari 3 kalimat diatas menjadi rangkaian makna serta perwujudan rasa syukur membalut menjadi satu integral kata yang tidak terpisahkan.
Tanggal 10 November menjadi hari keramat bagi Rakyat Indonesia ubtuk bersama sama mengenang heroisme para Pahlawan Bangsa dalam melakukan perlawanan sangat fantastis kepada kaum penjajah dengan hanya berbekal senjata bambu dan kekuatan pekik “Allahu Akbar”.
Rangkaian perjuangan tersebut menjadikan narasi peringatan sebagai Hari Pahlawan dan akan menjadi syiar peringatan tiap tahun yang mewarnai perjalanan Bangsa Indonesia.
52 Tahun,gambaran usia yang sudah tidak lagi dewasa,hikayat umur yang seharusnya sudah matang dan menjadi momentum untuk mengarah kepada persiapan menyiapkan bekal menjelang berakhirnya nafas kehidupan menuju Alam Akhirat yang sifatnya kekal dan abadi.
Akhirnya rangkaian dibalik judul diatas bisa mengerucut dengan sendirinya,bahwa 52 tahun yang silam telah lahir seorang bayi berbobot hampir 4 kilogram dari rahim Almarhum Soekantinah,Ibunda tersayang diiringi tangis dari Almarhum Mas Ngabehi Bambang Susilo,Ayahanda tercinta.
Bayi tersebut diberi nama Heru (makna sejatinya Hero atau Pahlawan) dengan ditambah akhiran namanya Satriyo (makna untuk selalu menjadi Ksatria nantinya).
Heru Satriyo,sekarang lebih akrab dipanggil sebagai Heru MAKI. Ketua MAKI Koorwil Provinsi Jawa Timur tersebut akan bertambah usia persis di tanggal 10 November Hari Pahlawan yang juga menjadi peringatan Hari kelahirannya.
Saat ini sudah mulai terlihat garis keriput yang muncul dan mewarnai sosok tegapnya Beliau dalam menjalankan tugas,baik sebagai Suami dari Ibu Dwi Yulis dan Ayah dari keenam anaknya serta kakek dari ke empat cucu tersayangnya serta sekaligus sebagai Pemimpin sentral tokoh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia koordinator wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur.
Kami dari MAKINews sulit untuk merangkai kata sebagai perwujudan rasa syukur karena selalu diberikan ilmu dan aktualisasi konsep pemberdayaan sehingga kami bisa mengabdi kepada masyarakat,Bangsa dan Negara sekaligus tetap bertanggung jawab secara penuh kepada keluarga di rumah.
Kami juga sulit mengungkapkan bagaimana kami sebenarnya ikut bangga bahwa selama ini selalu diberikan kesempatan membersamai Beliau dalam suka dan duka berkenaan dengan sepak terjang Beliau dalam berjuang melawan korupsi serta tidak pernah lelah untuk mengejar matahari,perlambang semangat yang tidak akan pernah pudar oleh waktu.
Selamat Ulang Tahun yang ke 52 Tahun Ketua,beriring untaian doa terindah selalu untuk Ketua beserta Keluarga semoga selalu berada dalam Lindungan Allah SWT.
Semoga Ketua akan selalu haus akan ilmu yang bermanfaat,haus akan perjuangan untuk mengabdi kepada masyarakat dan akan selalu haus untuk berbuat kebaikan untuk sesama.
Semoga Ketua akan selalu haus dalam berjuang untuk keluarga,akan selalu haus untuk setia mengirimgi istri dan anak anak dan akan selalu haus untuk memberdayakan kami menuju Rahmatan Lil Alamin.
Semoga Ketua selalu mendapatkan karunia dari Allah SWT berbentuk umur yang panjang,terjaga terus kesehatannya dan selalu tersenyum dalam mengarungi kerasnya kehidupan dunia.
Selamat Ulang Tahun Ketua,Heru Satriyo,S.Ip yang ke 52 Tahun,Jaya selalu Ketua MAKI Koorwil Provinsi Jawa Timur.






