Pasca pelaksanaan Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79 Tahun yang berlangsung sangat semarak di Grahadi,Rumah Dinas Gubernur Jawa Timur,terlihat banyak senyum merekah terutama para undangan VVIP,baik dari Jajaran OPD,Biro dan tamu undangan VVIp lainnya.
Para Ajudan juga terlihat sangat gagah mengawal pimpinannya dengan padanan baju batik yang tidak murah,bahkan ada yang lebih mahal dari yamg dikawal dan terlihat juga,pasca upacara,para undangan VVIP menikmati sajian yang telah disiapkan.
Wartawan MAKInews.com juga menghampiri para pengisi acara tari tarian yang menghibur tamu undangan dengan menampilkan aneka Tari berbasis semangat kepahlawanan.
Sangat berbanding terbalik,para pengisi acara yang dari jam 2 pagi sudah harus mempersiapkan diri dengan segala riasan wajah dan baju tarinya,pasca tampil terlihat wajah kecewa dan sewot.
Ketika ditanya,kenapa banyak wajah sewot,ternyata mereka “ngeres ulo” atau curhat bahwa mereka yang sudah siap dari jam 2 pagi,hanya mendapatkan 1 kali nasi kotak serta snack saja.
” molane garing,dari dini hari,siangnya baru dapat nasi kotak dan snack,tanpa ada goodie bag dan langsung muleh ae,sek enak acarane pemkot,mene mene wis gak usah melok acarane pemprov maneh,” gerutu pendamping karena kasiham lihat anaknya sebagai pengisi acara.
Menuju JAWA TIMUR BARU???
Masih segar dalam ingatan kita,baru saja kemarin sore kantor Biro Kesra Setda Provinsi Jawa Timur digeledah dan diobok obok KPK selama hampir 8 jam dalam rangkaian giat pengembangan kasus korupsi dana hibah DPRD Jatim.
Giat penggeledahan yang telah dilakukan KPK menjadi simbol bahwa Jawa Timur sedang tidak baik baik saja.KPK juga menegaskan akan terus melakukan pengembangan kasus hibah pasca temuan 14.000 Pokmas diduga Fiktif.
Peperangan melawan korupsi dengan segala pengejawantahan bentuk saat ini menjadi ikhtiar utama bagi jajaran OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Pengembangan kasus korupsi hibah yang mendera saat ini seharusnya menjadi pelajaran berarti bagi semua pemangku kebijakan program pembangunan Provinsi Jawa Timur.
Keprihatinan mendalam atas giat penggeledahan KPK kemarin,sangat tidak tampak pada wajah wajah para VVIP dan atau para undangan VVVvVvVIP pasca pelaksanaan upacara,Luar Biasa.
Apakah fenomena diatas akan menjadi sinyal menuju Jawa Timur yang Baru ( istilah MAKI Jatim ).
Apakah potensi dugaan korupsi bisa dijawab hanya dengan Media Gathering atau mengajak rekan rekan media untuk jalan jalan?
Bagaimana dengan laporan terkait dugaan kasus korupsi di lingkungan Pemprov Jatim yang semakin hari bertambah dan menumpuk di APH serta KPK.
Bravo para tamu VVIP dan VVVvVvVIP,selamat menikmati hidangan yang ada,semoga foto selfienya diminati jutaan netizen dan menjadi viral dalam bingkai nestapa sang pengisi acara tari tarian.
MERDEKA