Sunday, November 3

MAKI NTB mendesak Audit ITDC dan MGPA

0
293

Menindak lanjuti curhat PT ITDC sebagai member holding PT Aviasi Pariwisata Indonesia ( persero )/In Journey Group selaku pengelola kawasan mandalika yang masih menyisakan hutang sebesar 4,9 triliun dari pembangunan Sirkuit Mandalika serta keinginan ITDC dan MGPA untuk menghapus event WSBK karena berpotensi akan merugi sekitar 100 Milyard lebih per event,Heru MAKI yang juga menjabat sebagai Ketua MAKI ( Masyarakat Anti Korupsi Indonesia ) koordinator Wilayah Indonesia Timur,termasuk propinsi Nusa Tenggara Barat,mendesak Gubernur NTB,Zulkiflimansyah untuk melakukan audit menyeluruh terhadap system keuangan dari PT ITDC.

“Ini harus dilakukan audit secepatnya sehingga akar masalah akan terlihat jelas dan transparan,” jelas Heru MAKI. Permasalahan ini memancing MAKI NTB untuk turun ke lapangan dalam rangka melakukan pemetaan masalah terkait adanya informasi berkenaan dengan belum tuntasnya masalah pembelian lahan milik warga yang sudah dikuasai oleh ITDC.

Seiring dengan keberhasilan ITDC menghadirkan oembangunan sirkuit Mandalika berkelas Internasional dengan event MotoGP dan WSBKnya,ternyata sekaramg ini Sirkuit Mandalika seolah olah juga mengubur mimpi ITDC untuk meraup keuntungan besar. ” bermimpi dapat untung besar ternyata merugi,” ungkap Heru MAKI.Menjadi sebuah keprihatinan bagi MAKI secara kelembagaan apabila pihak pengelola sirkuit hanya berbasis kepada permasalahan untung dan rugi saja,dengan mengesampingkan sebuah kebanggaan Pemerintah Indonesia dan Masyarakat Lombok tengah pada khususnya serta Masyarakat NTB pada umumnya

“Ini berbicara pride,kebanggaan dan harga diri Bangsa,yang jauh korelasinya dengan hanya masalah untung dan rugi,” jelas Heru MAKI. Secara kelembagaan juga MAKI NTB akan menayangkan dan melemparkan Petisi keprihatinan dengan tagar #savesirkuitmandalika dan #usiritdc. “Kita akan lihat bagaimana masyarakat terkait dukungan dalam petisi tersebut.

Kita masih ingat cerita patriotisme ketika Bung Karno meminta kepedulian pengusaha di Aceh untuk membeli helikopter dan disambut dengan urunan pengusaha pemgusaha untuk bersama sama mengunpulkan dana pembelian helikopter tersebut,terkait dengan sirkuit mandalika,saatnya juga masyarakat harus menjadi pengelola sirkuit mandalika tanpa campur tangan ITDC dan MGPA.

 

Leave a reply