MAKI Jatim telusuri pemberian hadiah 1 unit mobil Innova yang diberikan khusus kepada Aktivis yang sering melakukan aksi demo

Akan menjadi pelajaran yang sangat negatif Pasca beredarnya isu bahwa ada pemimpin aktivis yang seiring melakukan aksi demo,kemudian dibelikan 1 unit mobil Innova dengan tujuan agar sang aktivis tidak melakukan aksi demo lanjutan lagi
0
592

Pasca penangkapan dalam operasi tangkap tangan Subdit II Jatanras Direskrimnum Polda Jatim terkait kasus pemerasan,menyisakan cerita panjang karena diduga oknum berkedok aktivis tersebut masih bergentayangan di Jawa Timur.

Penelusuran MAKI Jatim,oknum berkedok aktivis yang sangat aktif melakukan aksi demo tersebut bahkan diduga sudah menerima pemberian hadiah berupa 1 unit mobil Innova Zenit.

Pemberian hadiah tersebut sebenarnya sudah bisa masuk dalam Kontruksi kerangka hukum dalam pasal pidana pemerasan dengan barang bukti diduga 1 unit Mobil Innova Zenit yang sudah diterima.

“Jujur saya kaget ketika mendapatkan informasi tersebut,luar biasa ada yang dapat hadiah 1 unit mobil Innova zenit dari “seseorang” dengan maksud agar sang aktivis lembaga tersebut tidak melakukan aksi aksi demo lagi,”ungkap Heru MAKI,Ketua MAKI Koorwil Provinsi Jawa Timur.

Heru MAKI menambahkan bahwa penelusuran valid atas pemberian hadiah untuk sang aktivis berupa 1 unit mobil Innova zenit tersebut saat ini sedang dipertajam untuk mendapatkan alat bukti yang sah secara hukum.

Heru MAKI juga mendengar kabar bahwa mobil Innova zenit tersebut sedang digadaikan ke seseorang dan masih ditelusuri mendalam oleh bidang Litbang MAKI Jatim.

Fenomena maraknya aksi demo yang berujung damai dikarenakan sang aktivis aksi demo sudah mendapatkan “sesuatu” itu saat ini menjadi trending topik di lingkungan kaum pergerakan aktivis Jawa Timur.

Informasi yang digali MAKINews.com,aktivis tersebut muncul dengan surat yang mengatas namakan Lembaga serta terkesan seperti “Lembaga Dadakan” dan kemudian mengirimkan surat pemberitahuan aksi demo dengan beragam tuduhan.

Salah satu tuduhan yang sering disangkakan kepada OPD Pemprov Jatim serta Sekolah SMA/SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Timur biasanya seputaran masalah dugaan korupsi tanpa berbasis data valid yang memang tidak dimiliki dan hanya berbasis dugaan serta asumsi sepihak saja.

Yang lebih parah adalah banyak sekali OPD Pemprov Jatim yang kemudian “menanggapi” dan berusaha untuk “bargaining atau tawar menawar” yang berujung kepada pemberian “sesuatu” sehingga aksi demo yang akan dilaksanakan akhirnya batal.

“Ini salah kaprahnya OPD Pemprov Jatim,harusnya mereka lewat PPID meminta klarifikasi atas tuduhan yang disangkakan tersebut,bukannya malah berhitung tawar menawar,artinya kalau OPD bingung,berarti apa yang dituduhkan tersebut juga tidak salah,”jelas Heru MAKI.

Penajaman atas klarifikasi itu menjadi narasi penting menuju arah komunikasi yang sehat serta bijaksana dan menjadi sarana edukasi penting untuk masuk kepada ruang “saling mengingatkan”.

Berkenaan dengan pemberian 1 unit mobil Innova dari “seseorang” yang diduga petinggi di Pemprov Jatim tersebut,MAKI Jatim akan melakukan penelusuran ke lapangan secara masif dan intensif .

Hal ini diperlukan karena anggaran pembelian 1 unit mobil Innova itu dipastikan bukan dari kocek pribadi “seseorang@ tersebut,dan akan membuka ruang perilaku koruptif.

“Bayangkan,diduga petinggi Pemprov Jatim memberikan 1 unit mobil Innova kepada pemimpin aktivis tersebut,pertanyaannya adalah uang apa yang dipakai sang petinggi tersebut kalau bukan uang gratifikasi atau suap,ini yg akan kami pertajam penelusurannya,”pungkas Heru MAKI.

Leave a reply